Urban Fashion Seiring Zaman

Minggu, 21 Februari 2016

Urban Fashion Seiring Zaman

Urban Fashion Seiring Zaman

Kaus-kaus gombrong, kemeja dan jaket over sized, celana baggy dengan kantong-kantong besar, ditambah sepatu but Timberland, aksesori lucu dan gemerlap, mulai mewarnai industri fashion pada 1970-an. Pengamat fashion pun menyebut urban fashion telah lahir, menyemarakkan industri  fashion.

Pemunculannya seiring dengan kelahiran musik hip hop di jalanan di kawasan permukiman keturunan Afrika di Kota New York. Sejak itu, seperti dituliskan Ma Wen Jiedarisituse How, urban fashion berkembang bagai virus. Beraneka rancangan lahir dan berkembang di lingkungan aktivitas urban, dalam wujud street wear, work wear, bahkan rancangan khusus bagi kaum pekerja pengguna sepeda dari bahan ringan dan sederhana!   Urban fashion mewujud terentang mulai dari gaya edgy, American hip hop, hingga gaya guntingan yang lebih terstruktur seperti dikenal dalam dunia fashion tradisional selama ini. Di sebagian negara Asia, urban fashion banyak dipengaruhi urban fashion yang berkembang di Jepang.

Bahan rajut ketat membungkus tubuh yang kadang di lengkapi hiasan lace, T-shirt ukuran sepanjang paha, jin ketat yang dipadukan rok mini dan sepatu dengan hak tinggi, menjadi pemandangan umum di jalan-jalan di Jepang. Di belahan dunia lain, selain ukuran yang serba-oversized, belakangan muncul ciri color blocking, menghadirkan warna-warna berbeda misalnya, antara bagian depan dan bagian belakang, serta penampilan pakaian dalam yang mengintip dari balik celana panjang atau celana pendek.

Urban fashion selama ini “diletakkan” di “pinggiran” dalam peta tren fashion dunia.Justru karena itulah, urban fashion berkembang lebih inovatif, tanpa kendala seperti biasa di hadapi fashion dan desain tradisional. Para perancang menuangkan sketsa rancangan, tinggal menyerap dinamika yang sedang berdenyut di sekelilingnya.Bicara tentang urban fashion, tak bisa dilepaskan dari Cross Colour dan Karl Kani. Cross Colour yang didirikan Carl Jones dan Karl Kani yang didirikan Carl Williams, patut di catat sebagai label perintis untuk urban fashion, pada penggal akhir dekade 80.

Semaraknya rap, hip hop, dan video musik pada dekade 80, memberikan andil besar menginspirasi kelahiran gaya berbusana yang sejiwa dengan semarak industri musik era itu. Kenyataannya, belakangan sektor itu dilirik juga oleh perancang-perancang papan atas.Pada peragaan busana musim semi dan musim panas 2011 lalu, contohnya, Bottega Veneta mengeluarkan rancangannya yang terinspirasi dari work wear. Jika tadinya fashion ini popular hanya di kalangan kaum muda, perlahan tapi pasti, gaya ini juga menembus pasar busana kaum perempuan.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Copyright © 2011. Desain Percetakan Dot Net - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger